Selasa, 28 Mei 2013

bahan laporan tune up

KATA PENGANTAR Puji syukur say panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat rahmatnya berupa kekuatan lahir maupun batin serta jalan semangat pada penyusun sehingga dapat menyelesaikan lapora pendidikan system ganda ini. Dalam Laporan ini Penyusun mencoba menyajikan hasil keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan selama penyusun dalam masa kegiatan pensisikan system ganda dan juga dilengkapi dengan sejarah singkat dan perusahaan tersebut.Adapun Laporan ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti sidang sekolah. Didalam laporan pendidikan sistem ganda ini tentunya penyusun sadar bahwa Laporan ini jauh dari kata sempurna, maka dengan kerendahan hati dan demi kesempurnaan Laporan ini, saya harap pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan ini, tapi meski masih banyak kekurangan-kekurangan pada Laporan ini namun semoga bisa menjadi gambaran bagi para pembaca dan juga generasi-generasi yang akan datang. penyusun DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... 1 KATA PENGANTAR............................................................................... 2 DAFTAR ISI............................................................................................. 3 BAB I : PENDAHULUAN....................................................................... 4 A. Latar belakang............................................................................... 4 B. Tujuan prakerin ( praktek kerja industri)...................................... 5 C. Manfaat ………………………………………………………… 5 D. Sistematika penulisan laporan ………………………………….. 6 BAB II : PROFIL TEMPAT LAPANGAN KERJA................................ 7 A. Sejarah bengkel............................................................................. 7 B. Jasa yang disediakan..................................................................... 7 C. Disiplin kerja ………………………………………………........ 8 D. Visi dan misi perusahaan ………………………………………. 8 BAB III : HASIL PRAKERIN ……………………………………….... 9 Resume jurnal........................................................................ ….. 9 BAB IV :PEMBAHASAN …………………………………………….. 10 A.Landasan teori ………………………………………………….... 10 B.Deskripsi pekerjaan ………………………………………………. 10 C. Prinsip kerja tune up …………………………………………….. D.Komponen pemeriksaan ………………………………………..... 11 BAB IV : PENUTUP................................................................................ 17 A. kesimpulan.................................................................................... 17 B. saran ............................................................................................. 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Disamping dunia usaha, Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) Dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah bisa didapat didunia usaha, sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dapat meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan usaha. Pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri sebagai perwujudan dari “link and macth’ antara pihak sekolah dengan dunia usaha/industri,upaya ini digunakan dalam rangka meningkatkan mutu siswa smk,sehingga mencapai relevansi antara dunia pendidikan dan lembaga tenaga kerja yang membutuhkan tenaga kerja. Penyelenggaraan praktik di industri dimaksudkan agar siswa smk memiliki kemampuan professional dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).kemampuan yang dimaksud meliputi pengorganisasian dan implementasi pekerjaan,komunikasi,kerja sama ,penerapan teknik dan metode kerja serta kemandirian,dan tanggung jawab harapan utama dari kegiatan penyelenggaraan praktek di dunia usaha atau industri ini di samping keahlian professional siwa meningkat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha atau industri, juga diharapkan siwa akan memiliki etos kerja yang meliputi : a) Kemampuan bekerja b) Motivasi kerja c) Inisiatif d) Kreativitas e) Hasil pekerjaan yang berkualitas f) Disiplin waktu dan rajin bekerja B. Tujuan praktek kerja industri Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) yang diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat tugas akhir Praktek Kerja Lapangan ( PKL ),Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) juga sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, yang tercermin dalam Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan keterampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam pencapaian perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur. Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk ikut terjun dalam dunia industri. C. manfaat Adapun manfaat dari PKL itu sendiri bagi siswa dapat mengenal lebih luas dunia usaha, disisi lain juga memberikan keuntungan bagi sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah bias di dapatkan di dunia usaha, sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia usaha dan pendidikan. D. Sistematika penulisan Laporan 1. Lembar pengsahan 2. Kata pengantar 3. Daftar isi 4. BAB I : PENDAHULUAN a. Latar belakang b. Tujuan prakerin ( praktek kerja industri) c. Manfaat d. Sistematika penulisan 5. BAB II : PROFIL TEMPAT LAPANGAN KERJA a. Sejarah bengkel b. Jasa yang disediakan c. Disiplin kerja d. Visi dan misi perusahaan 6. BAB III : HASIL PRAKERIN Resume jurnal 7. BAB IV : PEMBAHASAN a. Landasan teori b. Deskripsi pekerjaan c. Prinsip kerja tune up d. Komponen pemeriksaan 8. BAB IV : PENUTUP a. kesimpulan b. saran BAB II PROFIL TEMPAT LAPANGAN KERJA A. sejarah tempat prakerin Bengkel yang diberi nama: MANG ADANG BENGKEL ini terletak di dsn Cilengser Desa Ciherang RT 03/RW 01 kabupaten Sumedang dan pertamakali didirikan padabulan agustus 2002 dipinggir jalan raya,akan tetapi dikarenakan tempat tersebut menjadi tempat penyucian mobil maka pada tgl 13 agustus 2003 bengkel tersebut berpindah tempat ke area jalan gang dekat rumahnya yang tidak begitu dekat dengan jalan raya . Bengkel ini merupakan usaha keluarga pak adang,yang dikelola oleh 5 orang yaitu mang adang nya sendiri ,mang ato,mang kurnia,mang deon,dan mang oni . MANG ADANG BENGKEL sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak bengkel yang berdiri di Ciherang, Sumedang Selatan dan sekitarnya yang memiliki kualitas baik dimata para konsumen karena kinerja dari para mekanik yang baik, meskipun tidak berada dipinggir jalan raya dan harus masuk gang untuk mencapainya, namun bengkel tersebut tidak pernah sepi dari pelanggan. B. jasa yang disediakan a) Service b) Tune up c) Repair d) Oper haule C.Disiplin Kerja BAB III HASIL PRAKERIN Resume jurnal BAB IV PEMBAHASAN A. LANDASAN TEORI Tune Up Mesin (Engine Tune UP) adalah pekerjaan pemeriksaan dan perawatan mesin mobil, apakah telah terjadi perubahankondisi mesin akibat penggunaan mobil terus-menerus, dengan kata lain Tune Up Mesin adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal. Sedangkan pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah; menyetel ulang, membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus. B. DESKRIPSI PEKERJAAN Alat: 1. Fuller Gauge 2. Kunci Pas Ring 3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+) 4. Multi tester 5. Timing Light 6. Tester Kompresi 7. Hidro Meter 8. Hamplas/sikat kawat C. Prinsip Kerja Tune Up Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut : • Saringan udara • Memeriksa Tali Kipas • Baterai • Oli mesin • Busi • Memeriksa kabel tegangan tinggi • Memeriksa Celah Katup • Distributor • Mengetes Kompresi D. KOMPONEN PEMERIKSAAN Komponen-komponen atau bagian-bagian mesin yang harus diperiksa dalam pekerjaan tune up mesin diantaranya adalah : a.Saringan udara Saringan udara yang berkaitan dengan sistem pengapian memiliki tiga fungsi penting lain, yaitu: 1. Membersihkan udara yang masuk ke mesin dengan saluran keluar penyaring dan partikel lain yang dapat merusakkan komponen dalam mesin. 2. Mencegah nyala api dari mesin atau pada saat terjadi proses penyalaan kembali. 3. Mengurangi kebisingan dari udara yang masuk ke karburator atau saluran isap. Langkah kerja: a. Buka elemen saringan udara Catatan: Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda lain masuk ke dalam karburator b. Untuk membersihkan elemen, hembuskan udara bertekanan dari sebelah dalam. c. Jika elemen koyak atau terlalu kotor, ganti dengan yang baru. b. Memeriksa Tali Kipas Fungsi tali kipas untuk menyatukan sejumlah fungsi komponen gerak berputar.Komponen berputar yang disatukan umumnya berupa pompa power steering, dinamo amper, kompresor AC dan beberapa puley perantara. Langkah kerja: a. Periksa tali kipas belt dari keausan, retak, dan ketegangan. Ganti bila perlu b. Pastikan tali kipas terpasang baik pada puli c. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10 kg) di tengah•tengah antara kedua puli. Stel bila perlu Penyetelan : - Bila perlu kendorkan baut dudukan alternator dan bautnya - Gerakan alternator kedalam dan keluar untuk menyetel - Setelah itu kencangkan baut c.Baterai Fungsi baterai sebagai media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan distarter dan sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dan sebagainya saat mesin mati. Ketika mesin hidup, aki berhenti bekerja.la hanya menerima pengisian yang dikirim oleh alternator. Langkah kerja: a. Periksa batere dari kemungkinan penyangga batere berat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak, batere rusak, atau bocor. b. Periksa batas air aki harus antara batas atas dan batas bawah (maks. dan min. level). c. Jika di bawah min, tambahkan air aki sampai batas min, jangan lebih. d. Periksa berat jenis elektrolit dengan hidrometer. Berat jenis 1,25 - 1,27 pada 20°C. c. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, Jika tidak berada pada ketinggian yang semestinya isilah dengan air suling. d. Oli mesin Fungsi sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan.Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat.Oli mengandung lapisan-lapisan halus, berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan.Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan. Langkah kerja: a. Tinggi oli harus berada pada antara L, dan jika lebih rendah, periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli. hingga tanda F.. b. Periksa oli kemungkinan sudah kotor, kemasukan air atau berubah wama. e.Busi Fungsi dari busi adalah sebagai alat untuk memercikkan api listrik guna membakar campuran gas pada ruang pembakaran. Percikan ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil.Tanpa percikan bunga api yang dihasilkan busi, mesin tidak akan bekerja. Langkah kerja: a. Periksa elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, atau porselinnya retak. Ganti bila perlu. b. Bersihkan busi dengan amplas atau sikat kawat halus, c. Stel celah busi dengan menggunakan fuller guige. bengkokkan elektroda massanya. f. Memeriksa kabel tegangan tinggi : a.Lepaskan kabel yang tehubung pada distributor. Pada waktu melepas kabel busi, tariklah dengan memegang bagian ujung kabelnya, jangan memegang pada bagian tengah kabel. b.Periksa tahanan kabel menggunakan multi tester. Tahanan kabel kurang dari 25 kiOHM perkabel. g. Memeriksa Celah Katup Periksalah celah katup sesuai denganurutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jika ada celah kutup yang tidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut : • Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih. • Lalu bukalah tutup kepala silinder. • Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1. • Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (katup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik. • Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas. • Lakukan kembali seperticara diatas, sampaibsemua katup selesai di setel. • Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya. h. Distributor 1. Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis. 2. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina • Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti. • Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina. 2. Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut. 3. Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina. i. Mengetes Kompresi 1. Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah : • Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu. • Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang. • Starter mesin sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh. • Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR. • Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol. • Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain. j. Memeriksa Sistem Pendinginan 1. Periksa tinggi air pendinginan pada tengki cadangan, jika kurang tambahkan hingga sampai batas garis full dan jangan lupa memeriksa kualitas air pendingin, apakah sudah berubah warna, menimbulkan karat, tercampus dengan oli atau kotoran/ gantilah air pendingin jika perlu. 2. Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru. 3. Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti. BAB IV PENUTUPAN dengan disusunnya laporan ini maka selesailah sudah kegiatan prakerin (praktek kerja industri) penulis mengucap permohonan maaf yang sebesar – besarnya jika dalam pebuatan laporan maupun dalam masa prakerin berlangsung terdapat banyak kesalahan . kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh staf bbplkdn (balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri) yang telah mengijinkan kami semua melaksanakan kegiatan prakerin di sini, terutama kepada instruktur yang telah membimbing kami selama melaksanakan kegiatan prakerin, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan ini selama 2 bulan dari tanggal 3 januari 2012 sampai tanggal 28 februari 2012 dengan baik. A. Kesimpulan kegiatan prakerin (praktek kerja industri) adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah yang bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada anak didiknya. Sehingga diharapkan jika siswa masuk dalam dunia usaha sudah mengenal bagaimana kegiatan dalam dunia usaha atau industri. Selama kegiatan prakerin ( praktek kerja industri ) siswa/i dituntut untuk belajar sekaligus praktek bekerja di dunia usaha dan industri yang sebenarnya. Semua dan apa yang telah dipelajari di sekolah diterapkan dalam prakerin. Yang diperoleh dari kegiatan prakerin ini sangat banyak dan bermanfaat bagi siswa/i yang melaksanakan prakerin. Siswaakan lebih terampil dan mempunyai semangat etos kerja yang tinggi, disiplin dalam mematuhi peraturan terutama waktu, menonjolkan kepribadian yang baik dari segi bahasa maupun perilaku. B. Saran Apa yang kita peroleh dari suatu latihan kita harus bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Hasil ilmu ataupun pengalaman yang telah kita peroleh dari dunia kerja atau latihan dikembangkan dengan baik dan benar . Didalam proses mengoperasikan suatu alat kerja kita harus selalu mengikuti intruksi dari instruktur atau pemimpin. 1. Mematuhi peraturan yang berlaku. 2. Displin dan menerapkan kepribadian yang baik. 3. Melaksanakanpekerjaan dengan professional

Rabu, 07 November 2012

MAKALAH KOPLING

BAB I PENDAHULUANA A. Latar Belakang Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan.Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidakbisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut.Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yangbesar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah. Pada saat ini walaupunputaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesintersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepedamtor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling,maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindahtenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang eratkaitannya dengan system kopling. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka disusun beberapa rumusanmasalah sebagai berikut : 1. Apakah fungsi Kopling? 2. Apakah ada jenis-jenis kopling? 3. Komponen utama apa saja yang ada pada sistem kopling? 4. Bagaimanakah prinsip kerja kopling? C. Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah diatas, dapat ditarik tujuan-tujuan penulisan sebagai berikut : 1. Mengetahui Fungsi kopling 2. Mengetahui jenis-jenis kopling 3. Mengetahui komponen-komponen utama yang terdapat pada kopling. 4. Mengetahui prinsip kerja kopling. BAB II PEMBAHASAN A. Kopling dan Fungsinya Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang menghubungkan/meneruskan ataumemutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulaiatau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi,kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut : 1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut 2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip 3.Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudimenekan pedal kopling, tenaga mesin akan diputuskan, karena pada saat pedal ditekan makagaya tekan tersebut akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong releasebearing. Sehingga release bearing akan mengangkat/mendorong pegas diapraghma(diapraghma spring) dan pressure plate. Pada saat itu clutch disk (piringan kopling) akan terlepasdengan flyweel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilahyang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapatberbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, kopling sentrifugal, dan koplingmagnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis kopling tipebasah dengan plat ganda. Artinya kopling dan komponen lainnya terendam dalam minyakpelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak terendamoleh minyak pelumas yang umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa.Dimana jenis-jenis kopling tersebut akan di jelaskan lebih lanjut pada bagian selanjutnya. A. Jenis- jenis Kopling Secara umum jenis kopling dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Kopling dengan menggunakan gigi Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenis Sycronmesh. 2. Kopling Gesek Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekanantara bagian penggerak dengan yang akan digerakkan. Konsep kopling jenis ini banyakdigunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan. 3. Kopling tekanan hidrolis Kopling ini banyak digunakan pada kendaraan dengan trasmisi otomatis. Proseskerjanya memanfaatkan tekanan hidrolis dan pemindahan dari satu kopling ke koplingyang lainnya, dilakukan dengan mengatur aliran hidrolisnya. Untuk sepeda motor ada 2 tipe kopling yang digunakan menurut cara kerjanya yaitu Kopling mekanis dan kopling otomatis. . Dimana cara melayani kedua jenis kopling ini sewaktumembebaskan (memutuskan) putaran poros engkol sangat berbeda. 1. Kopling Mekanis (Manual Clutch) Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling,dimana pembebasan dilakukan dengan cara menarik (sepeda motor) atau menekan(Mobil) handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan kopling ada yang terdapat padacrankshaft (poros engkol/kruk as) misalnya : Vespa, bajaj, dll. Dan ada yangberkedudukan pada as primer (input/main shaft) misalnya honda CB 100 dan CB 125,Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu : a. Mekanisme handel yang terdiri atas: 1). handel 2). tali kopling (kabel kopling), 3). tuas(batang) dan 4). pendorong. b. Mekanisme kopling yang terdiri atas; 1)gigi primer kopling (driven gear) 6) pengikat (baut) 2)rumah (clutch housing) 7) kopling tengah (centre clutch) 3)plat gesek (friction plate) 8) plat tutup/plat penekan (pressure plate) 4)plat kopling (plain plate) 9) klep penjamin & batang penekan 5)per (coil spring) /pembebas (release rod) Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaituporos yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebasterhadap poros utama, artinya bila rumah kopling berputar, poros utama tidak ikutberputar. Pada bagian luar rumah kopling terdapat roda gigi (driven gear) yangberhubungan dengan roda gigi pada poros engkol sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar. Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utamadipasang hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling dengan hubkopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan plat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadaphub kopling, tetapi tidak bebas bergerak terhadap rumah kopling, sedangkan pelat tekandapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling. plat gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadaphub kopling, tetapi tidak bebas bergerak terhadap rumah kopling, sedangkan pelat tekandapat bebas bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling. B. Kopling Otomatis Kopling otomatis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnyaputaran mesin itu sendiri, dimana pembebasan dilakukan secara otomatis, pada saatputaran rendah. Kedudukan kopling berada pada poros engkol/kruk as primer dan adajuga yang berkedudukan pada as primer persneling/poros utama transmisi (main/inputshaft transmisi) seperti halnya kopling mekanis.Mekanisme atau peralatan kopling otomatis tidak berbeda dengan peralatan yangterdapat pada kopling mekanis, hanya saja tidak ada perlengkapan handel sebagaigantinya terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula seperti: a. Otomatis kopling; terdapat pada kopling tengah (untuk kopimg yang berkedudukanpada crankshaft) b. Bola baja keseimbangan gaya berat (roller weight); berguna untuk menekan platdasar waktu di gas c. Per kopling yang lemah; berguna untuk menetralkan (menolkan) kopling waktu mesinhidup langsam/idle d. Pegas pengembali (return spring); berguna untuk mengembalikan cepat dari posisimasuk kenetral bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah. Kopling otomatis terdiri atas dua unit kopling yaitu kopling pertama dan koplingkedua. Kopling pertama ditempatkan pada poros engkol. Komponennya terdiri ataspasangan sepatu (kanvas) kopling, pemberat sentrifugal, pegas pengembali dan rumah kopling. A. Prinsip Kerja Kopling 1. Untuk prinsip kerja kopling pada sepeda motor adalah sebagai berikut : a). Kopling Mekanis Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan pelatgesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas koplingsehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.Sedangkan bila handrel kopling pada pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akanmenarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan(pushrod) atau release rod yang ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akanmendorong piring penekan ke arah yang berlawanan dengan aah gaya pegas kopling.Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan akan saling merenggang dan putaran rumah koplingtidak akan diteruskan pada poros utama, atau hanya memutar rumah kopling dan pelat geseksaja. b). Kopling otomatis (automatic Clutc) Pada putaran stasioner/langsam (putaran rendah), putaran poros engkol tidak diteruskanke gigi pertama penggerak (primary drive gear) maupun ke gigi pertama yang digerakkan(primary driven gear). Ini terjadi karena rumah kopling bebas (tidak berputar) terhadapkanvas, pemberat, dan pegas pengembali yang terpasang pada poros engkol. Pada saat putaran mesin rendah (stasioner), gaya sentrifugal dan dan kanvas kopling,pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah koping yang berkaitandengan gigi pertama penggerak menjadi bebas terhadap poros engkol.Saat putaran mesin bertambah, gaya sentrifugal semakin besar sehingga mendorongkanvas kopling mencapai rumah kopling dimana gayanya lebih besar darii gaya tarikpemgembali. Rumah kopling ikut berputar dan meneruskan ke tenaga gigi pertama yangdigerakkan.Sedangkan kopling kedua ditempatkan bersama primary driven gear pada poros center (Countershaft) dan berhubungan langsung dengan mekanisme pemindah gigitrasmisi/persneling. Pada saat gigi persneling dipindahkan oleh pedal peminfah gigi, koplingkedua dibebaskan oleh gerak poros pemindah gigi (gear shifting shaft). 2. Adapun untuk untuk Mobil ataupun yang sejenisnya sebagai berikut: a). mekanisme penggerak kopling mekanispengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yangmenghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal diinjak,kabel kopling akan tertarik yang kemudian diteruskan dengan bergeraknya tuaspembebas (release fork) ke arah maju menekan pegas kopling, sehingga plat koplingbebas tidak terjepit oleh plat penekan. b). Mekanisme penggerak kopling Hidrolispengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak.Pedal kopling berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silender dandisalurkan ke silinder kopling. Tekanan minyak mendorong tuas pembebas (releasefork) dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan koplingmemutuskan hubungan mesin dengan sistem pemindah tenaga. @ Master Silender Master silinder pada mekanisme penggerak kopling hidrolis berfungsi untuk mengubahgerak mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis Cara kerja master silinder : Pada saat hadel koplimg diinjak, tenaga dipindahkan ke push rod dan mendorong unitplunyer bergerak ke arah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembali plunger (return spring)dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk kepipa penghubung menuju ke silinder kopling. Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti bus, truk, atau alat beratlainnya, sering dilengkapi dengan booster. Booster adalah unit perlengkapan yang digunakan untuk meringankan tenaga saat pengoperasian kopling. Booster memanfaatkan kevakumanpada mesin saat langkah isap. Dari prinsip-prinsip kerja kopling diatas kita bisa mengambil kesimpulan tentang cara kerjakopling secara umum : 1. Saat pedal ditekan Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga mengangkat pressure plat melalui pivot pin melawan tekanan pressure springdan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak terjepit antara fly wheel dan pressureplate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi. 2. Saat pedal dilepas Release fork tidak menekan release bearing release bearing tidak menekan releaselever sehingga pressure spring menekan pressure plat lalu menekan clutch disc ke flywheel sehingga putaran mesin dapat diteruskan ke input shaft transmisi. A. Komponen-komponen Kopling Komponen pada kopling dapat dikelompokkan menurut clutch covernya ( rumah kopling ).Ada dua jeniscluth cover yang biasa dipasang pada mobil, yaitu : a. Jenis Diafragma Spring 1. Clutch disc (kanvas Kopling) 2. Diafragma Spring 3. Release bearing 4. Clutch cover 5. Release fork 6. Release cylinder 7. Preasure plat Kopling tipe diafragma Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan ringan seperti, sedan, minibus danmobil yang mempunyai tenaga yang tidak besar. b. Jenis Coil Spring 1. Clutch disc (kanvas Kopling) 2. Coil Spring 3. Release bearing 4. Clutch cover 5. Release fork 6. Release cylinder 7. Preasure lever 8. Preasure plate Clutch cover jenis ini banyak digunakan untuk kendaraan berat seperti truck, bus besar danangkutan berat lainnya. Clutch Disc (Plat Kopling) Clutch disc bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisikampas kopling yang pemasangannya dikeling. Kanvas kopling terbuat dari asbes dan logam agar dapatmenyerap panas dengan baik, tahan terhadap panas, tahan terhadap gesekan dan dapat mencengkeramdengan baik. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari penjelasan-penjelasan diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1. Kopling berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen darimesin ke sistem pemindah tenaga (transmisi). 2. Syarat kopling yang memiliki mutu yang baik adalah: a. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut b. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip c. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna Prinsip kerja kopling secara umum a. Saat pedal kopling ditekan: Release fork menekan release bearing, release bearingmenekan release lever sehingga mengangkat pressure plat melalui pivot pin melawantekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak terjepit antara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shafttransmisi. b. Saat pedal kopling dilepas: Release fork tidak menekan release bearing, release bearingtidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plat lalunenekan clutch disc ke fly wheel sehingga putaran mesin dapat diteruskan ke input shafttransmisi. A. Saran Adapun saran kami berkaitan dengan kopling ini adalah dengan adanya sebagian kecilpengetahuan tentang kopling ini kami sarankan kepada para teman-teman ataupun siapasaja yang telah membaca materi ini untuk mencari referensi-referensi yang lainnya, mengingat materi yang kami sampaikan masih banyak kekurangan-kekurangannya. Denganmateri ini pula kita jadikan pegangan kita ketika kita masuk di bengkel sehingga kita sudahmampu mengenal bagaimana itu kopling. DAFTAR PUSTAKA Website : www.edukasi.net/online/2008/pemeliharaanunitkopling/kompetensi.html . Website : http://gusmau.wordpress.com/2009/12/24/sistem-kopling-cara-kerjanya/ Ahmad Antoni IKM. 1998. Kamus Lengkap Teknik. Surabaya: Gitamedia Press. Beumer, B. J.M dan B. S Anwir. 1985. Ilmu Bahan Logam, Jilid I. Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara. Website : http://pipio81.blogspot.com/search/label/Sepeda%20motor Bogdan O.K and Nicholas W. 1977. Steel Design for Structural Engineers. New Jersey: Perntice Hall. Inc. Dickason, A. 1978. Sheet Metal Drawing and Pattern Development. London: Pitman Publishing Limited. Dieter, George E. 1986. Mechanical Metalurgy. New York: Mc Graw Hill.